“ Karangsari”
Desa Karangsari terletak dikecamatan Nglipar kabupaten Gunungkidul,terdiri dari 11 RT.Desa Karangsari mempunyai kekayaan alam berupa kacang,kedelai,padi,jagung dan kelapa.
Desa ini juga mempunyai budaya yaitu:
a. Jathilan
Budaya yang satu ini sangat digemari oleh anak-anak ,remaja bahkan orangtua. Biasanya jathilan dilakukan saat ada acara tertentu misalnya : Rasulan (bersih Desa), Tujuh belasan, dan khitanan.Pada saat latihan jathilan dapat dilakukan seminggu dua kali pada hari jum’at dan minggu. Tetapi apabila ada tanggapan / disewa latihan dilakukan empat kali bahkan hampir satu minggu. Jathilan ini dimainkan oleh anak-anak remaja yang berusia 17 tahun,anak-anak berusia 14-15 tahun,bahkan orang yang sudah beranak istripun dapat mengikuti jathilan ini. Serunya, Jathilan ini diiringi music serta lagu (nyanyian) yang dibawakan oleh seorang gadis cantik bernama NARTI.Sehingga pemain jathil dapat melakukannya dengan bagusdan semangat.Selain penyanyinya yang cantik yang mengiringinya adalah music orchestra kolaborasi antara music jawa (tradisional) ,music dangdut,dan campursari lengkaplah sudah sesuai yang diminta oleh makhluk halus yang merasuki pemain jathilan tersebut.Jathilan ini dinamakan “TURONGGO YUDHO”yang diartikan Jaran perang. Pemain jathil tersebut terdiri dari 24 Pemain,8 pemain perempuan dan 16 pemain laki-laki.
b. Kerawithan
Adalah music jawa yang dilakukan dengan menggunakan alat tradisional berupa: Kendhang,gambang,barung,gendher,peking,slenthem,slendro,pelok,saron dll.Karawithan ini dimainkan oleh bapak-bapak/ibu-ibu untuk memajukan atau melestarikan budaya ini supaya tidak punah.Karena pada zaman yang modern ini karawithan telah tersaing dengan music lainnya seperti music Rock,pop,dan dangdut.Sehimgga budaya ini dilakukan oleh masyarakat Karangsari sebagai menghilangkan rasa jenuh/ sebagai hiburan.Biasanya hal ini dilakukan 1 minggu sekali,pemain karawithan ini terdiri dari 17 pemain.karawithan ini dinamakan “Ngundhi Laras”.
c. Reog
Dilakukan oleh para kaum pria ,biasanya budaya ini dilakukan saat rasulan saja karena Reog sangat jarang ditanggap/disewa oleh masyarakat.Reog ini dimainkan oleh 18 orang pemain, 2 orang sebagai penthol & tembhem,2 oarang sebagai pemethir,6 orang sebagai penabuh ( 3 pemain bendhe,1 orang pemain angklung,1 orang sebagai pendhodok,dan 1 orang pemain pengecrek),2 orang sebagai jaran kepang,dan 6 orang sebagai penayung.Reog ini dinamakan “ GUYUP RUKUN”.
Desa Karangsari juga mempunyai tempat pendidikan (sekolahan) baik TK maupun Sekolah Dasar (SD).
Yaaaa inilah sekilas cerita tentang Desa Karangsari…….Nuwunnnn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar